Pembelajaran pemrograman berperan penting dalam meningkatkan Computational Thinking, namun pendekatan pemrograman berbasis teks dirasa kurang menarik bagi mahasiswa. Sedangkan pemrograman berbasis visual seperti scrath, blockly lebih menjadikan mahasiswa tertarik. Saat ini di Jurusan Teknologi Informasi sudah memiliki perangkat Edu-IoT Board yang didalamnya sudah terintegrasi beberapa sensor dan aktuator, selain itu perangkat ini juga sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pembelajaran menggunakan komponen visual yang berbasis google blockly yang input maupun ouput nya akan terhubung dengan sensor dan aktuator yang ada pada Edu-IoT Board. Teknik atau metode yang digunakan untuk merancang perangkat lunak ini yaitu metode alur Software Development Life Cycle (SDLC). Software Development Life Cycle sendiri merupakan proses pengubahan dan pembuatan system,model, serta metodologi yang digunakan untuk mengembangkan software. SDLC ini menggunakan metode waterfall sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa web block dapat digunakan sebagai media pembelajaran logika pada Edu-IoT Board melalui block yang sama dengan logika dasar pemrograman. Pada sistem Blockly-Edu IoT juga telah dilakukan uji usability dengan cara mengajak para mahasiswa mencoba secara langsung aplikasi yang dibuat lalu memberikan mereka pertanyaan berjumlah 15 (lima belas) pertanyaan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai 0.89 yang artinya nilai tersebut mendekati nilai 1 (satu) sehingga uji usability dapat dikatakan baik. Pada hasil jawaban yang bersumber dari mahasiswa penulis menemukan bahwa aplikasi Blockly-Edu IoT ini dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran IoT (Internet of Things). Selain itu penerimaan aplikasi juga mudah dipahami, dipelajari, dioperasikan, dan menarik perhatian bagi mahasiswa.